Orion menyeringai.
Dialah Sang Pemburu Besar dan tak ada satupun yang dapat menandinginya termasuk
Artemis dan Leto. Arogannya membawa petaka. Scorpio dengan mudah mengakhiri
hidupnya. Sang Pemburu meregang nyawa.
Zeus teramat
menyesal, itulah sebabnya dia memutuskan untuk mengangkat Orion ke langit
bersama Scorpio.
Orion berdiam di
langit utara bersama dua anjing setianya, Canis Major dan Canis Minor. Sedang
Scorpio akan menjelma di horizon saat Orion meredup.
*
Ada jutaan kerlip bintang di langit yang pekat.
Di sana langit selalu terlihat lebih luas. Selalu ada
hal yang menyenangkan untuk dilakukan agar langit terasa lebih dekat: menyelami
langit pagi yang ungu menyala, menyaksikan pelangi membusur di cakrawala,
menelaah potret senja yang memesona, atau menerjemahkan tiap pendar bintang di
angkasa.
Mereka selalu datang berdua, berjalan bersama menuju
atas bukit seperti biasanya. Di atas sana Alnitak, Alnilam, dan Mintaka berdiam
dan berkedip genit, merayu-rayu. Bintang-bintang itu terbingkai Betelgeuse,
Bellatrix, Saiph, dan Rigel. Sementara Meissa timbul malu-malu di atasnya.
Dua pasang mata bersinar, menatap Orion yang menjelma di
sepanjang horizon.
Kawanan bintang berarak, meniti langit sebab bumi terus
bergerak. Gadis itu selalu tertidur pulas setelah pemuda itu mengisahkan sebuah
dongeng tentang langit. Sedang pemuda itu selalu diam menatap gadisnya yang
telah tertidur, bersandar di bahunya. Dalam hening malam dia menekuni setiap
lekuk wajah nan elok di depan matanya, yang selalu bisa membuat jantungnya
berdetak lebih cepat saat menatapnya.
Setelah malam kian larut, pemuda itu menggendong
gadisnya menuju mobil. Dia membawa gadis itu pulang. Dia pergi dengan
meninggalkan sepotong janji untuk kembali lagi. Akhirnya mobil itu begerak
perlahan bersama angin malam yang entah mengapa kian menghangat.
Pintu langit menjadi saksi sebuah kisah sederhana
tentang sepasang manusia yang sejak lama memendam cinta, namun keduanya enggan
memulai untuk mengungkapkannya. Pintu langit membingkai kisah penantian mereka
dalam bisu, hingga waktu kian memudar dan lelah menunggu. Tak ada yang
menyangka kata hati memaksa keduanya kehilangan kesempatan untuk bicara.
Angin sejuk berhembus perlahan, sepasang bintang
menari-nari di kejauhan.
(bersambung)
(bersambung)