"Yut, asem banget kamu, masa Geodesi UGM, itu kan prodi yang aku pengen dan aku gagal dapetin. Jangan sia-siakan kesempatan indah yang udah Allah kasih."
"Uriya! Yang asem elu, ketek, masih sok nggak rela padahal udah di Pertamina."
"Pokoknya kita harus sukses, jadi orang kaya semua. Amin."
Lalu secara ajaib percakapan 15 Juli 2013 via pesan singkat yang masih aku simpan ini berhasil membuat aku semakin ragu untuk meninggalkan kampus tukang ini menuju kampus seniman. Aku ingin jadi seniman. Seniman. Mungkin seniman daratan. Membuat peta. Seniman. Kampus seniman.
Ah sudahlah.